Berbahasa (apapun) dengan baik dan benar

Akhir-akhir ini, di milis keluarga besar Biologi UI berkembang suatu diskusi yang seru tentang penggunaan bahasa untuk komunikasi dalam milis. Ceritanya bermula dari seorang anggota yang menulis dengan Bahasa Inggris campur Bahasa Indonesia dan kemudian dikritik oleh anggota-anggota lain karena bahasa yang digunakan tidak komunikatif dan sulit dimengerti. Dari situ, diskusi berkembang menjadi sebuah diskusi tentang penggunaan bahasa.

Anak-anak Biologi, berdiskusi tentang bahasa? Ibu BSO would be so proud of her students.

Seperti yang terlihat dalam posting ini, saya termasuk “penjahat bahasa”, artinya sering menggunakan campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dalam komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Kebetulan, kompetensi saya dalam kedua bahasa tersebut lebih kurang setara. Tidak tahu persis, karena untuk Bahasa Indonesia tidak pernah ada tes kompetensi berbahasa (walau sekitar dua puluh tahun yang lalu, Bahasa Indonesia saya dapat A dari Ibu BSO, does that count?).

Nah kan, mulai campur-campur lagi. Beberapa anggota milis mengatakan bahwa sebaiknya dalam satu buah posting, penggunaan bahasa konsisten, artinya kalau sudah mulai pakai Bahasa Indonesia, ya sampai selesai pakai Bahasa Indonesia. Kalau pakai Bahasa Inggris, ya sampai selesai pakai Bahasa Inggris. Kalau di awal pakai Bahasa Jerman, harus ada Bahasa Indonesia, karena persentase anggota yang mengerti Bahasa Jerman hanya sedikit :-D. Lalu kemudian ada pendapat lain yang mengatakan bahwa penggunaan bahasa campur-campur sebaiknya tetap dipertahankan, karena kapan lagi kita akan berlatih Bahasa Inggris?

Sebagai orang yang pernah mengajar Bahasa Inggris, saya sangat setuju dengan usul kedua. Kalau melihat arsip-arsip dari blog saya, pasti akan ketemu posting tentang pentingnya berbahasa Inggris. Sebagai pembimbing skripsi, saya sangat setuju dengan usul pertama. Lho, jadinya kita harus bagaimana?

Menurut saya, semua tergantung tujuan kita menulis. Berdasarkan pengalaman, menulis posting sebuah milis atau blog bahasa bisa lebih informal daripada bahasa dalam menulis skripsi atau artikel ilmiah. Tapi sebetulnya, menulis di milis atau blog pun perlu penggunaan bahasa yang baik dan benar karena apapun tujuannya, kita ingin agar pembaca mengerti dengan apa yang kita tulis. Dan kita juga ingin agar orang terus membaca tulisan kita kan? Cobalah melihat blog yang pengunjungnya banyak, misal blog iman brotoseno atau blog si penulis jomblo adhitya mulya. Kedua blog tersebut memiliki gaya berbeda tapi tetap komunikatif dan enak dibaca. Kalau mau meniru, ya tiru lah yang baik seperti itu. Mau blog yang lebih dekat ke warga biologi? Coba baca blog noonathome alumni Biologi.

Saya sendiri punya lebih dari satu blog karena ingin terus mempertahankan kemampuan bilingual saya. Tapi, saya mohon maaf kalau misalnya penggunaan dua bahasa ternyata mengurangi kenyamanan membaca.

Selamat menulis!